Dan bila esok datang kembali Seperti sedia kala dimana kau bisa bercanda Dan perlahan kau pun lupakan aku Mimpi burukmu Dimana telah ku tancapkan duri tajam Kaupun menangis Menangis sedih Maafkan aku Dan bukan maksudku Bukan inginku m elukaimu Sadarkah kau di sini ku pun terluka Melupakanmu Menepikanmu Maafkan aku Lupakan saja diriku Bila itu bisa membuatmu Kembali bersinar dan berpijar Seperti dulu kala Caci maki saja diriku Bila itu bisa membuatmu Kembali bersinar dan berpijar Seperti dulu kala
“Islam bermula sebagai sesuatu yang dianggap asing dan ganjil. Dan ia akan kembali sebagaimana permulaannya, dianggap asing dan ganjil. Maka, beruntunglah orang-orang yang ganjil” [Hadith Muslim no. 145]